Perserikatan Petani Indonesia Minta Aparat Tindak Tegas Pembakaran Lahan

Reporter: Admin | Editor: Endi S
Perserikatan Petani Indonesia Minta Aparat Tindak Tegas Pembakaran Lahan
Heru, Ketua PPI Tanjab Timur

INFOJAMBI.COM, JAMBI -- Maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi akhir-akhir ini disejumlah kabupaten di Provinsi Jambi mengakibatkan ratusan hektar lahan terbakar. Terlebih kondisi musim kemarau menjadi rawan akan terjadinya karhutla.

Faktor yang penting dalam mencgah terjadinya kebakaran hutan dan lahan selain aparat pemerintahan yakni masyarakat itu sendiri ager tidak dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar atau pun kelalaian yang dapat menyebabkan hutan terbakar.

Heru Ketua Cabang Perserikatan Petani Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya maupun dampak karhutla serta mengajak masyarakat untuk mencegah kerusakan alam dengan cara menbakar.

"Kita pada saat melakukan konsolidasi maupun pertemuan dimasyarakat kita selalu menyampaikan himbauan kepada kawan-kawan agar turut ikut serta mencegah karhutla karena masyarakat ini merupakan peran utama atau peran kunci agar tidak terjadi nya karhutla," kata Heru. Sabtu, (17/08/2024).

Baca Juga: Dampingi Pangdam Kunjungi Posko Daops Brigdal Karhut TNBS, Robby Harap Tanjabtim Bebas Karhutla

Ketua Perserikatan Petani Indonesia Kabupaten Tanjab Timur ini juga meminta kepada TNI/Polri, Pemerintah dan pihak perusahaan agar lebih massive melakukan patroli maupun sosialisasi kemasyarakat. Menurutnya, lahan gambut yang berada diwilayah Timur Jambi sangat rentan terjadi karhutla.

"Harapan kita juga pihak perusahaan perkebunan khususnya untuk sering-sering melakukan pemantauan diwilayahnya apalagi perusahaan yang berada dilahan gambut, intinya seluruh stakeholder sama-sama bersinergi dalam mencegah karhutla" harapnya.

"Dan yang terpenting bagi para pelaku pembakaran hutan tolong ditindak secara tegas semuanya tanpa terkecuali, karena karhutla ini akan berdampak terhadap lingkungan iklim maupun keberlangsungan ekosistem diwilayah tersebut." Pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait

Berita Lainnya