NIPAH PANJANG, INFOTANJAB.COM - Ruas jalan menuju Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, rusak parah dan berlobang, kondisi jalan tersebut pun dikeluhkan pengguna jalan.
Seperti yang di utarakan Harianto, salah seorang pemudik kelahiran Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur, Jambi, sedih melihat infrastruktur jalan ke kampung halamannya.
Kesedihan sekaligus kegeraman Harianto muncul tatkala melihat kondisi jalan menuju kampungnya rusak parah. Kondisi itu dilihatnya saat mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Menurut lelaki berperawakan gempal ini, kondisi jalan yang rusak parah itu telah berlangsung bertahun-tahun. Jalan yang ada tidak layak, selalu menjadi persoalan utama bagi masyarakat Tanjungjabung Timur.
“Seolah-olah wilayah ini tidak ada gubernur, bupati dan wakil rakyatnya," ujar Harianto, pria keturunan Bugis itu.
Disebutkannya, sejak kecil dia kecil kerusakan jalan ini selalu menjadi persoalan utama masyarakat.
"Tidak ada perubahan dari dulu. Diperbaiki sedikit, rusak lagi, dan hanya bisa bertahan beberapa bulan,” katanya.
Daeng, sapaan Harianto, mengakui adanya jalan yang diperbaiki. Namun sayang, perbaikan yang dilakukan tidak sebanding dengan kerusakan jalan yang terjadi.
Dengan tegas, Bendahara Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kepulauan Riau ini merincikan wilayah yang jalannya rusak parah, yakni Mendahara, Siau, Berbak, Kampung Laut, Geragai, Muarasabak, Lambur Luar, Lambur Dalam, Teluk Serdang, Rantau Rasau, dan Nipah Panjang.
“Lucunya, jalan itu kadang separuh-separuh dibangun. Tidak merata. Bisa dibilang hampir keseluruhan Kabupaten Tanjungjabung Timur jalannya rusak,” ujarnya.
Sebagai perantau saat tiba di kampung halamannya, Daeng menyampaikan kepasrahan masyarakat.
Menurut masyarakat, problem jalan rusak ini seolah-olah tidak ada solusi. Bahkan terkesan ada pembiaran, sehingga jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.
“Saya jadi bertanya-tanya, apakah pemerintah daerah sini tidak memiliki solusi atau ide menuntaskan permasalahan ini. Bagaimanapun ini adalah tanggungjawab mereka,” tuturnya.
Lebih jauh, Harianto mengatakan, penderitaan masyarakat terus bertambah, dengan kurangnya fasilitas kesehatan. Jika ada yang sakit dan berobat, terkadang harus dibawa ke Kota Jambi.
“Bayangkan dengan jalan yang rusak parah ini, ambulance tidak bisa melintas. Terkadang kami mendapat kabar orang sakit meninggal di dalam perjalanan,” ujarnya.
Sebagai putra daerah Tanjung Jabung Timur, Harianto merasa prihatin melihat kondisi kampung halamannya. ***
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS