INFOTANJAB.COM - Di Kabupaten Tanjungjabung Timur terjadi banjir di dua kecamatan, yakni Berbak dan Rantau Rasau. Banjir menyebabkan hampir semua desa terendam banjir.
Berdasarkan surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika nomor: B/ME.02.04/004/KDJB/1/2024 tanggal 5 Januari 2024, perihal update perkembangan musim hujan 2023 - 2024, telah terjadi bencana hidrometeorologi di Berbak dan Rantau Rasau.
Pemkab Tanjungjabung Timur menyiapkan langkah-langkah penanganan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dengan stakeholder di Kabupaten Tanjungjabung Timur.
”Kami segera mengatasi banjir ini secepat mungkin. Upaya itu antara lain penanganan banjir dan meningkatkan koordinasi,” kata Romi, Senin (15/1/2024).
Baca Juga: Sekda Tanjab Timur Hadiri Pemasangan Patok Kantor Desa
Upaya penanganan banjir dilakukan dalam bentuk apel siaga penanggulangan bencana banjir, Rabu 10 Januari 2024, di Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungjabung Timur.
Upaya meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait merupakan upaya mitigasi bencana banjir dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang berisiko tinggi.
Selain itu menyiapkan peralatan penanganan banjir, baik yang ada di BPBD maupun OPD terkait, dalam rangka penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2024, berupa tiga unit tenda dan dua unit perahu karet.
Kemudian mendirikan tenda pengungsian di Kecamatan Berbak, Desa Rantau Makmur dan Kelurahan Simpang oleh dinas sosial.
Tenda BPBD didirikan sebagai posko utama berlokasi di depan Polsek Berbak, Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak. Lalu melakukan patroli rutin untuk wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi banjir.
Juga melakukan pemetaan wilayah-wilayah potensi terjadi bencana banjir (banjir luapan air sungai dan banjir rob). Menyusun kekuatan personil Tim Reaksi Cepat BPBD dan relawan serta mengkoordinasikan dengan TNI dan Polri yang akan disiagakan pada wilayah yang sangat berpotensi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan.
Upaya lain, memberi bantuan logistik kebutuhan dasar bagi korban banjir di Desa Rawasari sebanyak 40 paket pada 5 Januari 2024. Melakukan pemantauan dan deteksi dini secara intensif terhadap potensi banjir pada wilayah potensi banjir.
“Kami juga mengerahkan sumber daya penyelenggaraan penanggulangan dan pencegahan banjir,” jelas Romi. ***
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS