Bupati Tanjung Jabung Barat Hadiri Rakor Hilirisasi Kelapa Dalam Bersama Menteri Pertanian RI ‎

Reporter: Admin | Editor: Endi S
Bupati Tanjung Jabung Barat Hadiri Rakor Hilirisasi Kelapa Dalam Bersama Menteri Pertanian RI  ‎
Bupati Tanjung Jabung Barat Hadiri Rakor Hilirisasi Kelapa Dalam Bersama Menteri Pertanian RI ‎

INFOJAMBI.COM, JAKARTA -- Bupati Tanjung Jabung Barat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, bertempat di Jakarta, Senin (22/9).

‎Rapat koordinasi ini menyoroti pentingnya hilirisasi kelapa dalam sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di pasar global. Menteri Pertanian dalam arahannya menyampaikan bahwa ekspor kelapa bulat Indonesia, khususnya ke China, menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

‎Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 nilai ekspor kelapa bulat Indonesia ke China tercatat sebesar USD 35.180. Angka tersebut terus meningkat menjadi USD 140.317 pada 2021, kemudian naik menjadi USD 267.842 pada 2022, dan mencapai rekor tertinggi sebesar USD 958.689 pada tahun 2023. Meski demikian, pada tahun 2024 ekspor ke China mengalami penurunan hingga USD 683.499.

Menteri Pertanian menegaskan bahwa hilirisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa dalam negeri. Menurutnya, dengan mengolah kelapa menjadi produk turunan seperti virgin coconut oil (VCO), nilai ekonominya dapat meningkat secara signifikan. “Dengan hilirisasi, nilai tambah kelapa dalam yang tadinya hanya Rp1.350 per kilogram dapat naik menjadi Rp145.000 per liter VCO. Artinya ada kenaikan hingga 107 kali lipat dari sebelumnya,” ujar Mentan.

Baca Juga: Bupati UAS Ajak Mahasiswa IAI An-Nadwah Jadi Agen Moderasi dan Generasi Melek Digital

‎Selain itu, Mentan juga menyoroti potensi besar Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia, sementara negara-negara lain seperti China, Eropa, hingga Malaysia masih sangat bergantung pada impor kelapa dari Indonesia. “Malaysia saja impor dari kita 400 ribu ton. Harga kelapa yang dulunya hanya Rp1.000 kini naik menjadi Rp5.000 – Rp10.000 per butir. Jika diolah secara hilir, nilai tambahnya bisa mencapai seribu persen dengan pemanfaatan air kelapa, tempurung, hingga serabutnya,” jelasnya.

‎Bupati Tanjung Jabung Barat yang turut hadir dalam rapat tersebut menyampaikan apresiasi atas arahan dan kebijakan Kementerian Pertanian. Menurut Bupati, komoditas kelapa merupakan salah satu potensi besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat, khususnya petani.

“Kelapa adalah salah satu komoditas andalan masyarakat Tanjung Jabung Barat. Melalui program hilirisasi yang didorong oleh pemerintah pusat, kami optimis potensi daerah dapat berkembang lebih maksimal, membuka lapangan kerja baru, serta memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi petani maupun daerah,” ungkap Bupati.

‎Lebih lanjut, Bupati menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mendukung penuh kebijakan hilirisasi ini. Dengan luas areal perkebunan kelapa yang cukup besar, daerah memiliki peluang strategis dalam mendukung program nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

‎Rapat koordinasi ini diikuti oleh sejumlah kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten kota, perwakilan kementerian/lembaga terkait, serta pelaku usaha perkebunan dan industri hilir kelapa. Kehadiran Bupati Tanjung Jabung Barat pada forum strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi daerah sebagai salah satu sentra penghasil kelapa dalam di Indonesia dan membuka peluang kerja sama lebih luas di sektor hilirisasi. (*/As)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait

Berita Lainnya